Kota Kebanggaan SumSel

Palembang Of International City

Kemplang Palembang

Orang Palembang menyebut kerupuk dengan nama kemplang. Tetapi sesungguhnya ada perbedaan khusus antara kerupuk seperti yang selama ini kita kenal dengan kemplang. Secara pembuatan memang tidak berbeda jauh, tetapi penyelesaiannya berbeda. Kerupuk digoreng, sedang kemplang dibakar.
Ada tiga jenis utama kerupuk atau kemplang yang dijual yaitu ikan gabus, belida, dan tenggiri. Yang terbuat dari ikan tenggiri, rasa dan aromanya lebih tajam. Untuk membuat kerupuk-kerupuk ini dibutuhkan waktu 3 hari. Dari tiga bahan dasar tadi dibuat aneka bentuk kerupuk. Dari yang ukurannya bulat kecil (garis tengah 4 cm), bulat lebih besar, oval, sampai seperti mi yang bergulung-gulung. Anda tinggal memilih bahan dasarnya sekaligus bentuk dan ukuran kantongnya.
 

Pempek Palembang

Pempek, mpek-mpek or empek-empek is a savoury fishcake delicacy from Palembang,Indonesia, made of fish and tapioca. Pempek is served with yellow noodles and a dark, rich sweet and sour sauce called kuah cuka or kuah cuko (lit. vinegar sauce).
Pempek is the best-known of Palembang's dishes. Its origin is undoubtly Palembang, however the history behind the creation of this savoury dish is unclear. According to local tradition, around the 16th century there was an old Chinese immigrant who lived near the Musi river. He noticed an abundance of fish caught by the local fishermen. In the Sumatran tropical climate, before the invention of refrigeration technology, most of these unsold leftover fish decayed and were wasted. The indigenous people, however had limited knowledge and techniques for processing fish. During that period, most of the indigenous people simply grilled, fried or boiled their fish instead of adding other ingredients to make new dishes. The old Chinese man mixed in some tapioca and other spices, which he then sold around the village on his cart. The people referred to this old man as 'pek-apek, where apek is a Chinese slang word to call an old man. The food is known today as empek-empek or pempek.
Another theory suggests that pempek was a Palembang adaptation of Southern Chinese ngo hiang or kekkian (fish slice) as a surimi (魚漿, yújiāng) based food. But instead of being served in soup or plainly fried, pempek is notable for its spicy palm sugar-vinegar based sauce.

Pempek Palembang & Sejarahnya

 


Pempek atau Empek2 adlh makanan yg identik & menjadi ciri khas dgn Kota Palembang & sdh dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,,, (walopun kmren bbrp kali pernah ketemu sm org yg blm tahu spt apa itu pempek,,).
Meski berbagai daerah diluar palembang juga banyak yg memproduksinya , spt Lampung & Bengkulu. Makanan ringan khas plg lain an; kemplang goreng/panggang, kue lapis, kue 8 jam, gandus bluder, ketan kukus, srikaya, dadar jiwo dll.

Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badarudin II berkuasa di Kerajaan Sriwijaya. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang “apek” berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si Apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Palembang tidak hanya didiami oleh wong Plembang & para pendatang dari daerah-daerah sekitarnya saja, tetapi penduduknya tersusun dari berbagai Etnis dr berbagai belahan dunia., spt Tionghoa, Arab dll, sehingga tidak sedikit pengaruh budaya asing yg teradopsi oleh orang Plg. warga Tionghoa Plg yg keberadaannya telah tercatat dalam sejarah sejak jaman Sriwijaya, mampu menciptakan jenis makanan yang lalu menjadi makanan khas Plg, dan tdk dikembangkan oleh warga Tionghoa didaerah lainnya.

Semua jenis pempek dikonsumsi bersama saus yg disebut cuko, yg memiliki warna menyerupai kecap , namun lebih encer dan rasanya pedas. Untuk menghasilkan cuko yg mampu membuat para penikmat pempek berkeringat, diperlukan kombinasi bahan yg an terdiri dari bw.putih, cuka putih, asam jawa, gula merah, gula putih, toncai, kecap asin, cabe & udang kering.

Beberp macam varian pempek yg masing2 memiliki keunikan rasa tersendiri, baik yg direbus, dioreng maupun dipanggang. Antara lain :

- Pempek Tahu
- Pempek Telok (isi kuning telur) & kapal selam (isi telur utuh)
- Pempek pistel Kates (isi parutan pepaya muda + udang ebi)
- Pempek keriting (bentuk menyerupai bola gulungan mie)
- Otak-otak (pempek dlm gulungan daun pisang yg dipanggang)
- Pempek Panggang (pempek diisi bumbu ebi /udang pedas yg dipanggang lngsung)
- Pempek Lenggang ( sobekan pempek, dicampur telur bebek, dipanggang lsung dlm takir daun pisang)
- Celimpungan (pempek bulat berkuah santan kuning)
- Tekwan (pempek+ soun dgn kuah soup udang + Jamur & bengkuang bertabur bw.goreng ).